pengertian Hub , Repeater , Router, Switch

hay sobat SMK,, kali saya akan membahas tentang apa itu hub Switch Router dan repeater, sering kali ya anak smk apalagi SMK TKJ kelas 11 sering kali kita mendengar Switch Router dan repeater, tapi saya yakin anda hanya sekedar dengar saja belum tau apa kegunaan nya dan fungsi nya, baik lah saya akan bahas ,,,


Hub adalah sebagai pengganti sinyal data dari kartu jaringan (NIC) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.

Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan. Dengan pemasangan repeater diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer.

Bridge adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungakan dua buah LAN dan mengirim atau memungkinkan paket dara dari satu LAN ke LAN yang lain. Setelah bridge menyediakan sambungan antara dua type LAN yang sama. Dengan pemasangan brdige dapat memperluas jaringan LAN. sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi dri bagian LAN yang lebih besar.

Router adalah perangkat yang memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur di antara keduanya. ROuter juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh sutau LAN dapat tersaksi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.

SWITCH adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan kedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan besaran kecepatan transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebih besar dari Hub , dan Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan Hub . Sampai saat ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . Sementara Switch telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan kecepatan diatas 100 Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 1Gbps . Perbedaan Switch dan Hub juga terletak di tempat keduanya  bekerja . Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada jalur pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain

Penghitungan Subnetting Kelas C



hai sobat SMK ,, pada kesempatan kali ini saya akan share tutorial bagaiamana cara menghitung Subnet pada setiap network, nah pada kesempatan kali ini saya akan bahas tentang penghitungan Subnetting pada ip address kelas C dengan prefix /24 sampai /30 ...
ada banyak jalan menuju Roma. Yak, ada banyak cara untuk menghitung subnetting hehe apaan sih :v Di dunia Networking hal yang mesti wajib di kuasi salah satunya adalah menghitung subnetting, mungkin yang pernah belajar subnetting sebelumnya masih ingat dengan rumus ini 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir, dan  2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Ya itu tadi adalah rumus yang pertama saya gunakan untuk menghitung subnetting *cara lama, yang kedua adalah rumus mengguakan prefix sebagai contoh 192.168.1.52 /28 yuk mari kita menghitung untuk mendapatkan Subnetmask, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Network Address, dan Broadcast Addrres .
Prefix /28 itu adalah banyaknya binari 1 jadi 1111111.1111111.1111111.11110000 dan merupakan kelas C untuk mencari Netmask nya berapa dapat menggukankan tabel berikut :
128
64
32
16
8
4
2
1
1
1
1
1
0
0
0
0
128+64+32+16 = 240 jadi subnetmasknya adalah 255.255.255.240
Sekarang kita mencari jumlah Subnet dan Hostnya yaitu menggunakn rumus di atas tadi
2= 16
2– 2 = 16 – 2 = 14 host
Lanjut kita mencari Network Address dan Broadcast Address
256-240 = 16
16 + 16 = 32
32 + 16 = 48
48 + 16 = 64
dan seterusnya hingga hasil dari penjumlahanya 256
Network192.168.1.0192.168.1.16192.168.1.32192.168.1.48
IP Awal192.168.1.1192.168.1.17192.168.1.33192.168.1.49
IP Akhir192.168.1.14192.168.1.30192.168.1.46192.168.1.62
Broadcast192.168.1.15192.168.1.31192.168.1.47192.168.1.63
Ip Address di contoh kasus diatas adalah 192.168.1.52 /28 sehingga, Network Addresnya adalah 192.168.1.48 dan Broadcast Address nya adalah 192.168.1.63
Yang barusan kita hitung tadi adalah cara lama menghitung Subnetting :D
Ok sekarang kita lanjut cara menghitung Subnetting yang sekarang saya gunakan*cara baru, masih menggunakan contoh kasus yang di atas namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Hal pertama yang mesti kita ingat adalah /24 memiliki total IP address sebanyak 256, /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan /30 memiliki total IP address sebanyak 4.
Nilai CIDR
TOTAL IP
/24
256
/25
128
/26
64
/27
32
/28
16
/29
8
/30
4
Kenapa yang mesti di ingat harus 3 prefix ? ya biar mudah aja, cuman klo ingat semua lebih bagus sih J misalkan ada kasus klo prefix /27 total ip nya berapa sih ? ya karena udah hafal /28 total ip nya 16 ya tinggal di tambahin aja 16+16 =32 jadi /27 itu total ipnya 32, terus klo ada kasus lagi misalkan /25 total ip nya berapa sih ? ya tinggal di bagi 2 aja karena udah hafal /24 itu total ipnya 256 ya tinggal di bagi 256 : 2 = 128 jadi /25 total ip nya adalah 128. Mudah kan :)
Kita lanjut study kaksus eh kasus Ip Address 192.168.1.52 /28 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita manghitung lagi :)
Prefix /28 mempunyai jumlah total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 192.168.1.0 – 192.168.1.15  karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 52 yaitu 192.168.1.52 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 52 termasuk dalam range ip yang mana, caranya adalah 52 di bagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikalikan 16 juga sehingga 52 : 16 = 3,25 karena hasilnya koma di genepin aja jadi 3, jadi 3 x 16 = 48 jadi 48 + 15 = 63 sehingga host 52 termasuk dalam range ip (48-63).
TOTAL IP = 16
Network =       192.168.1.48
Ip pertama =   192.168.1.49
Ip Akhir =         192.168.1.62
Broadcast =      192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
Kesimpulan menghitung subnetting menggunakan kedua metode diatas sama-sama mempunyai akurasi hasil yang sama, namun untuk efesiensi waktu dalam perhitungan metode yang baru jelas lebih cepat daripada metode yang lama dan tidak lagi harus menghitung pagar maksudnya 1111111.1111111.1111111.1111000 mirip tiang pagar :p cara baru ini didapat ketika saya mengikuti training di IDN Thank’s buat Pak Dedi yang udah share ilmu nya kemarin semoga berkah dan semoga postingan ini bermanfaat. 

Belajar Sisco Paket Tracert

Sekilas tentang Cisco Packet Tracer.  
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Ayo langsung ke tata caranya.
Disini saya akan menerangkan tentang sebuah jaringan lokal antar gedung yang di satukan dalam satu jaringan dengan cara wired maupun wireless.

Tahap 1
Setelah kita menginstal cisco packet tracer, kita dapat melihat tampilan awalnya.  


Tahap 2
Tambahkan beberapa komputer PC kedalam simulasinya di End Devices maka pilih PC-PT. 


Tahap 3
Masukan Switch ke simulasi untuk menghubungkan beberapa PC yang tadi telah di tambahkan.
Pilih di switches 2950T. 

Tahap 4
Koneksikan PC dengan Switch menggunakan kabel straight. Pilih Connections - Straights Over.
Sambungkan semua PC ke FastEthernet secara berurutan atau sobat bisa pilih Auto Type Connections. 


Tahap 5
Tambahkan Laptop-PT untuk membuat koneksi nirkabel setelah device tadi terkoneksi dengan baik.
Pilih di End Devices - Generic - LaptopPt.  


Tahap 7
Tambahkan Wireless Router Linksys. Di Wireless Devices.


Tahap 8
Tambahkan beberapa Routers 2621XM untuk menghubungkan dua buah switch agar terkoneksi dengan baik. 


Tahap 9
Klik 2 kali pada Router yang sudah di tambahkan tadi lalu masuk ke Physical. Matikan Router dengan menekan tombol on off yang berlampu hijau, lalu drag perangkat NM-4E ke bagian router yang hitam/kosong. Nyalakan Router kembali lakukan hal ini ke Router yang selanjutnya.   


Tahap 10
Untuk sambungan Router ke Switch menggunakan kabel straight dan sambungan Router ke Router menggunakan kabel cross seperti gambar di bawah ini. 

Tahap 11
Untuk menambahkan warna shape masuk ke drawing pallete dan pilih tool square / rectangle.
Lalu tambahkan Printer di End Devices. Setelah itu, atur posisinya agar menarik dan strategis. 


Tahap 12
  1. Untuk pembagian IP PC pada gedung 1 biru menggunakan alamat jaringan 192.168.1.0 / 24 dengan Gateway 192.168.1.1 
  2. Untuk Pembagian IP PC pada gedung 2 merah menggunakan alamat jaringan 192.168.2.0 / 24 dengan Gateway 192.168.2.1
  3.  Untuk Pembagian IP PC pada gedung  3 kuning menggunakan alamat jaringan 192.168.3.0 / 24 dengan Gateway 192.168.3.1 
  4. Untuk yang menggunakan Laptop mendapatkan alamat Ip dari service DHCP menggunakan alamat jaringan 192.168.0.0 / 24 dengan Gateway 192.168.0.1. (berlaku pada semua laptop di semua gedung)

Tahap 13
Lalu setting alur jaringan dengan klik double Router lalu pilih config fastEthernet 0/0 lalu isikan IP dengan jalur jaringan gatewaynya tadi, begitu pula dengan fastEthernet 0/1. Lalu pilih centang ON. Dan jangan lupa setting router satunya lagi seperti yang tadi. Lalu masukkan RIP routing IP yang ada di jaringan gedung 1,2,3. 


Tahap 14
Untuk IP printer pilih di FastEthernet - IP address dan Subnet Masknya. 

Tahap 15
  1. Pada config pilih Internet untuk menyeting Internet pilih DHCP
  2. Isikan IP untuk menyetting LAN yang terhubung dengan switch agar dapat  terhubung ke router.
  3. Pada pengaturan wireless isikan SSID serta Authentication.


Ganti perangkat internet laptop agar bisa menggunakan wireless access point di jaringan yang dibuat tadi.
Power off lalu drag Linksys WPC300N ke arah laptop. Power On kembali laptopnya. Lakukan hal ini sampai selesai semua devices Laptop. 

Klik 2 kali laptopnya lalu plilih PC wireless untuk mengkonekan koneksi wirelessnya. 



Refresh bila tidak di panel network status. Lalu klik Connect.



Selesai. Anda bisa mengembangkan simulasi jaringan di Cisco Packet Tracer lebih baik dari saya.
Sampai sini dulu sobat blogger. Terimakasih.
Tutorial CSS BASIC

Tutorial CSS BASIC

Tutorial CSS Dasar

 Sebelum mempelajari CSS anda harus mengetahui HTML DASAR  terlebih
dahulu . CSS singkatan dari Cascading Style Sheet . CSS merupakan sebuah bahasa pemrograman yang fungsinya untuk menstrukturkan komponen-komponen web yang
beragam sesuai dengan keinginan kita  .


Syntax CSS

CSS memiliki dua bagian utama: pemilih ( Selector ) , dan satu atau lebih deklarasi ( Declaration ).
q

  • Selector adalah HTML element yang ingin dibuat style nya.

  • Declaration  merupakan isi dari property dan nilai dari CSS.

  • Pemberian nilai dari property digunakan titik dua ( : ), akhir dari property digunakan titik koma ( ; )
Contoh CSS
Sebuah deklarasi CSS selalu diakhiri dengan titik koma, dan kelompok deklarasi dikelilingi oleh kurung kurawal :

p {color:red;text-align:center;}
CSS Coment
Komentar digunakan untuk menjelaskan kode kita, dan dapat membantu kita ketika kita mengedit source code di kemudian hari. Komentar diabaikan oleh browser.
Sebuah komentar CSS diawali dengan “/*”, dan diakhiri dengan “*/”, seperti ini :

/*This is a comment*/
p
{
text-align:center;
/*This is another comment*/
color:black;
font-family:arial;
}

CSS ID dan Class

Selector id digunakan untuk menentukan style untuk elemen tunggal yang unik . Id pemilih menggunakan atribut id elemen HTML, dan didefinisikan dengan “#“. Aturan style bawah ini akan diterapkan pada elemen dengan id = “para1″

#para1
{
text-align:center;
color:red;
}

nb: JANGAN memulai id dengan menggunakan nomor karena ini tidak akan bekerja pada Mozilla Firefox

Selector class digunakan untuk menentukan gaya untuk sekelompok elemen. Berbeda dengan pemilih id, kelas pemilih yang paling sering digunakan pada beberapa elemen . Dengan ini memungkinkan anda untuk menentukan gaya dan elemen HTML dengan class yang sama .

Selector Class menggunakan atribut class HTML, dan didefinisikan dengan “.”
Pada contoh di bawah ini, semua elemen HTML dengan class = “center”akan dibuat rata tengah :
.center {text-align:center;}
kita juga dapat menentukan bahwa hanya elemen HTML tertentu yang dipengaruhi oleh kelas.
Pada contoh di bawah, elemen p semua dengan class = “center”akan di buat rata tengah :
p.center {text-align:center;}
nb: JANGAN memulai nama kelas dengan angka karena ini hanya didukung di Internet Explorer.

Cara CSS

Tiga Cara untuk Insert CSS :
1. Eksternal style sheet
merupakan ideal ketika gaya diterapkan pada banyak halaman , dengan ini anda dapat  mengubah tampilan seluruh situs Web dengan mengubah satu file. Setiap halaman harus link ke style sheet menggunakan tag <link>. Tag <link> masuk ke dalam bagian kepala
<head>
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”mystyle.css” />
</head>
dengan eksternal style sheet dapat ditulis dalam  bentuk editor teks apapun , dan harus disimpan pada ekstensi css . sebuah contoh dari file style sheet dibawah ini :
hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url(“images/back40.gif”);}
nb: JANGAN  meninggalkan ruang antara nilai properti dan satuan! “margin-left: 20 px” (bukan “margin-left: 20px”) akan bekerja di IE, tapi tidak di Firefox atau Opera.
2. Internal style sheet
merupakan dokumen tunggal html harus digunakan apabila dokumen tunggal html memiliki gaya yang unik . XDi bagian ke[pala html anda dapat mendefinisikan gaya internal dengan menggunakan tag style seperti ini :
<head>
<style type=”text/css”>
hr {color:sienna;}
p {margin-left:20px;}
body {background-image:url(“images/back40.gif”);}
</style>
</head>

3. Inline style
gaya inline dengan mencampurkan konten dengan presentasi akan banyak kehilangan keuntungan , maka anda dapat menggunakan metode hemat dibawah ini :
Untuk menggunakan gaya inline Anda menggunakan atribut style dalam tag yang relevan. Atribut style dapat berisi properti CSS. berikut contoh bagaimana mengubah warna dan margin kiri paragraf :

<p style=”color:sienna;margin-left:20px”>This is a paragraph.</p>

4. Multiple Style Sheet

Jika beberapa properti telah ditetapkan untuk pemilih yang sama dalam style sheet yang berbeda maka nilai-nilai akan diwariskan dari style sheet lebih spesifik.

contoh style sheet eksternal untuk pemilih h3 :

h3
{
color:red;
text-align:left;
font-size:8pt;
}

contoh style sheet internal untuk pemilih h3 :

h3
{
text-align:right;
font-size:20pt;
}

Jika halaman dengan internal style sheet link ke style sheet eksternal properti untuk h3 akan menjadi:

color:red;
text-align:right;
font-size:20pt;

Warna diwariskan dari style sheet eksternal dan teks-alignment dan ukuran font diganti oleh internal style sheet.
Beberapa Styles Akan Cascade ke Satu :
gaya dapat ditentukan :

  • didalam sebuah elemen HTML
  • didalam bagian kepala halaman HTML
  • didalam sebuahj file CSS eksternal
Secara umum kita dapat mengatakan bahwa semua gaya akan “cascade” menjadi lembaran baru “virtual” gaya oleh aturan berikut, di mana nomor empat memiliki prioritas tertinggi:

  • Browser default
  • Eksternal style sheet
  • Internal style sheet (di bagian kepala)
  • Inline style (di dalam elemen HTML)
Jadi gaya inline yang ada di dalam elemen HTML memiliki prioritas tertinggi , yang berarti bahwa ia akan menimpa gaya yangb didefinisikan di dalam tag <head>, atau dalam style sheet eksternal , atau dalam browser (nilai default).

nb:  Jika link ke style sheet eksternal ditempatkan setelah style sheet internal di <head> HTML, style sheet eksternal akan menimpa style sheet internal!